Kapolri Pertama Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Polri Bangga
POLRI beserta keluarga besar polisi merasa bangga setelah Jenderal Pol Raden Said (RS) Soekanto Tjokrodiatmodjo dianugerahkan gelar pahlawan nasional.
“Polri beserta semesta keluarga besar sangat bangga arah dianugerahkannya gelar pahlawan nasional pada Jenderal Pol Raden Said Soekanto, ” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Jakarta, Selasa (10/11).
Menurut dia, Jenderal Soekanto adalah sosok Kapolri yang berperan meletakkan struktur dasar, watak dan falsafah Kepolisian RI.
“Pemikiran dan tindakan RS Soekanto dalam meletakkan fundamen struktur, watak, falsafah sebagai bangunan Kepolisian Nasional dengan dibutuhkan bagi sebuah negara lepas dan berdaulat di tengah risiko terhadap integritas RI di periode revolusi, perang, dan pergolakan internal dalam negeri merupakan remembered history, ” tutur Argo.
Baca serupa: Teroris yang Ditangkap di Sumbar dan Batam Berencana Bunuh Polisi
Keberadaan sosok RS Soekanto sebagai tokoh bangsa ini, menurut dia, tampak jelas dari pergumulannya secara lingkungan diri dan dialognya dengan sejarah.
“Kehadiran Soekanto telah membawa warna dan pengaruh yang harus diingat dan dicatat sebagai bagian lantaran perjalanan sejarah bangsa Indonesia, ” kata Argo.
Pada Selasa (10/11), bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Presiden Joko Widodo akan menganugerahkan menggelar pahlawan nasional kepada sejumlah aktivis termasuk Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) prima.
Taat informasi yang disiarkan di laman resmi Polri, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dilantik Presiden Soekarno menjadi Kepala Kepolisian Negara pada 29 September 1945.
Pada Pemerintahan Darurat MENODAI yang diketuai Sjafrudin Prawiranegara dengan berkedudukan di Sumatera Tengah, kedudukan Kepolisian dipimpin KBP Umar Said (pada 22 Desember 1948).
Raden Said Soekanto kemudian diangkat kembali sebagai Kepala Jawatan Kepolisian Negara Republik Indonesia Serikat berdasarkan hasil Konvensi Meja Bundar antara Indonesia serta Belanda yang menghasilkan pembentukan Republik Indonesia Serikat.
Dia tetap menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara setelah pendirian negara kesatuan pada 17 Agustus 1950 dan pemberlakuan UUDS 1950.
Jenderal yang lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 7 Juni 1908 tersebut menjabat sebagai orang cetakan satu di Polri selama 14 tahun sampai 14 Desember 1959.
Sebagai pemimpin pertama kepolisian, Raden Said Soekanto berperan besar dalam penataan organisasi kepolisian.
Dia sudah mulai menyusun organisasi kepolisian di seluruh daerah Indonesia pada masa revolusi fisik.
Masa kedudukan Polri kembali ke Jakarta, bekas kantor Hoofd van de Dienst der Algemene Politie pada Gedung Departemen Dalam Negeri digunakan
sebagai markas karena Polri belum punya kantor.
Raden Said Soekanto kemudian merencanakan kantor sendiri dalam Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Hangat, Jakarta Selatan dengan sebutan Basis Besar
Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang. (Ant/OL-1)