Masyarakat di NTT Nekat Melintasi Jembatan yang Ambrol Akibat Banjir
WARGA dari tiga kampung di Kecamatan Amfoang Barat Bahar, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2), nekat melintasi jembatan yang ambrol akibat banjir untuk kembali beraktivitas.
Camat Amfoang Barat Laut Isai Musus mengatakan satu diantara bagian jembatan Nifu Leu yang ambrol sejak Senin (22/2), tidak sampai menyentuh dasar sungai.
Jembatan dengan panjang 15 meter tersebut bobol akibat hujan lebat dan banjir, sedangkan tiga desa yang sempat terisolasi yakni Saukibe, Timau dan Faumes.
“Bagian jembatan yang ambrol tersebut tertahan di pohon. Warga bisa lewat termasuk menyeberangkan sepeda mesin, mobil tidak bisa lewat, ” ujarnya saat dihubungi lewat telepon.
Baca juga: 5. 000 Ha Lumbung Pangan di NTT Diharap Bisa Turunkan Kemiskinan
Menurutnya, warga dari desa-desa tersebut bergotong royong membangun bronjong agar akses menuju ujung jembatan lancar, namun upaya itu belum maksimal sebab banjir di sungai masih mulia. Pekerjaan membuat bronjong, kata Isai, butuh waktu lama karena tinggi ujung jembatan yang tergerus banjir mencapai lima meter.
Namun, harga petrol ecaran di desa tersebut sedang tinggi yakni Rp15. 000 bagi botol ukuran satu liter. Harga normal bensin eceran di Amfoang Barat Laut sebesar Rp10. 000 per botol. (OL-5)