Kemenparekraf Luncurkan Big Promo untuk Memacu Jumlah Wisatawan

DEPARTEMEN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalankan sejumlah strategi untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kaya yang terpukul akibat pandemi covid-19.
Salah satunya melalui big promo yang tetap mengusung hastag #DiIndonesiaAja. Wisatawan yang ingin memperoleh voucher tersebut bisa segera mengambil di bigpromo. co. id.
Eksekutif Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, program big promo dijalankan oleh Kemenparekraf untuk membantu bergeraknya perekonomian melalui sektor pariwisata dengan memberikan insentif melalaikan paket-paket wisata yang ditawarkan sebab industri travel agent/tour operator (TATO), restoran, atraksi (spa dan golf), serta sektor UMKM berupa industri kreatif lokal.
“Program ini berkelakuan sangat direktorat, dan bukan massif secara nasional. Lingkupnya pun sedang di 12 destinasi yang ada di Indonesia, ” kata tempat dalam keterangan di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf Taufik Nurhidayat menjelaskan, program Big Promo menyerahkan keuntungan langsung bagi pelaku industri pariwisata Indonesia maupun wisatawan pada negeri berupa potongan harga yang besar dan menarik. Diharapkan wisatawan bergairah untuk membeli produk-produk dengan jauh lebih murah dari harga normal yang kemudian mampu memajukan pendapatan pelaku usaha dari banyaknya transaksi.
“Program ini hanya sahih sampai bulan Desember. Manfaatkan jalan ini dengan baik agar kita bisa memajukan pariwisata Indonesia & bangkit dari pandemi. Sektor wisata kembali bergeliat dengan memberikan edukasi tetap menjaga protokoler dengan cantik, ” tutur Taufik.
Pelaksana Kegiatan Big Promo Christine Besinga menjelaskan, program ini terbuka untuk semua karakter industri pariwisata yang ingin menawarkan 12 destinasi tujuan wisata yaitu Joglosemar, Bali, Kepri, Labuan Bajo, Lombok, Medan, Malang, Manado, Belitung, Bromo, Jakarta, dan Bandung. “Program Big Promo ini terbuka buat seluruh pelaku industri pariwisata & UMKM di seluruh Indonesia, ” imbuh Christine.
Akibat pandemi covid-19, penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tidak tanggung-tanggung hingga 77, 8%. Berdasarkan data BPS, di tahun 2019 jumlah kunjungan mencapai 16, 11 juta. Namun, tenggat kuartal terakhir 2020 jumlah wisatawan hanya mencapai 3, 56 juta.
Demi membantu pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di masa sulit ini, Kemenparekraf sudah mengabulkan berbagai hal. Di antaranya melalaikan program BISA dan sembako bagi pelaku pariwisata yang terdampak dalam beberapa provinsi. Kemenparekraf juga menyediakan akomodasi bagi tenaga kesehatan serta OTG serta melakukan program Beli Kreatif Lokal atau Bangga Kreasi Indonesia, sertifikasi CHSE gratis untuk hotel, restoran/rumah makan dan atraksi wisata, dan lain sebagainya. (RO/A-3)