Pandemi Ubah Perilaku Ekonomi Masyarakat

PEMERINTAH tengah berupaya mengatasi potensi perubahan perilaku ekonomi pascacovid-19. Antisipasi itu berangkat dari memori adanya perubahan perilaku setelah terjadinya wabah yang tampak berulang dalam satu abad.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Eksekutif Komite Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Raden Pardede, dalam webinar bertajuk Transformasi Ekonomi: Mendorong Daya Saing UMKM dan Koperasi Menuju Indonesia Maju dan Unggul, Kamis (19/11).
âPandemi itu merupakan peristiwa berulang setiap satu abad atau perut abad, pandemi terjadi dan bani adam bisa survive. Terjadi perubahan peradaban manusia seiring terjadinya pandemi, â ujarnya.
Perubahan perilaku ekonomi, kata Raden, akan berdampak pula pada sistem perekonomian nasional. Itu mulai terlihat dari peningkatan tren digitalisasi di hampir semua kegiatan seiring secara merebaknya pandemi covid-19 di bermacam-macam belahan dunia.
Itu kemudian berdampak di dalam struktur dunia usaha. Raden bilang, setelah covid berakhir dan aktivitas dapat berjalan dengan normal, hendak terjadi konsolidasi tenaga kerja. Situasi tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja di sektor usaha.
âData Sakernas, terjadi job destruction yang sangat signifikan, sektor tertentu kontraksi istimewa, karena minus 30%-40%, penambahan pengangguran, perpindahan orang dari kota ke desa. Kami pikir berdasarkan survei, perubahan perilaku rumah tangga ini akan terjadi permanen, minimal 30% akan terjadi perubahan itu, â imbuhnya.
âIni akan menyebabkan perubahan struktural dalam perekonomian kita. Ini menetapkan dipikirkan dan menjadi PR kita ke depan. Pascacovid akan berbeda, oleh karena itu kita kudu berubah. Pertumbuhan ekonomi mungkin hendak kembali, tapi motor penggeraknya tak akan sama dengan kondisi pre-covid, â Sambung Raden.
Baca juga: Perbaikan Ekonom Global Berlanjut
Oleh karenanya pemerintah menetapkan bergegas menyusun strategi menghadapi kemungkinan tersebut. Kebijakan-kebijakan dan langkah dengan berulang-ulang digunakan sebelum pandemi, tambahan Raden, tidak akan berjalan efektif di masa setelah covid sudah.
Pemikiran-pemikiran dan cara baru mutlak perlu dilakukan pemerintah menghadapi kondisi perubahan tersebut.
âPembuat kebijakan harus mempermudah zona yang mengalami kerusakan, ada sungguh yang akan hilang, tapi kudu direlokasi sumber daya itu di pascapandemi. Makin cepat sumber gaya dialihkan makin cepat aktivitas muncul. Formula strategi industri akan berorientasi pada forward looking, karena berlaku perubahan peradaban, struktural. Oleh karena itu, realokasi sumber daya menggunakan upaya bersama, â pungkas Raden. (A-2)